Sabtu, 17 Desember 2011

11 Keistimewaan ISLAM



Ada 2 wasiat Allah buat manusia:

1. Wasiat Khusus

Yaitu wasiat Allah yang disampaikan buat anak-anak Ibrahim melalui Nabi Ibrahim A.S.

Sebagaimana firman Allah:

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. 2 : 132)

2. Wasiat Umum


Yaitu wasiat Allah untuk seluruh orang beriman, sebagaimana Firman Allah:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3 : 102)

Dalam 2 wasiat tersebut, Allah mewasiatkan agar kita jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Ayat-ayat ini juga bisa menjawab syubhat yang didengung-dengungkan oleh Kaum Liberal yang menyatakan semua agama sama. Kalo memang sama, kenapa Allah hanya menyuruh kita untuk memeluk agama Islam???
Berikut saya sampaikan 11 Keistimewaan Islam agar kita lebih yakin memeluk agama ini, dan tidak menjual aqidah kita hanya untuk mendapatkan nikmat dunia belaka. Naudzubillahi min dzalik.

1. Lafadz Islam diberikan langsung oleh Allah SWT.

Allah berfirman: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..." (QS. 3 : 19). Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta Gautama Budha, dan lain sebagainya.
2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk Islam.

Hal ini berdasarkan Firman Allah:

"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ." (QS. 8 : 38)
3. Islam menjadi sebab terhindar seseorang dari api neraka.

Rasulullah bersabda, "Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman walaupun seberat biji sawi." (HR. Muslim).
4. Islam adalah agama dalil.

Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.

Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang berbicara mengenai Al Qur'an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap dianggap salah" (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)

Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena Allah berfirman:

"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." (QS. 69 : 44-46)
5. Islam menghapus agama samawi yang lainnya.

Allah berfirman:

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 3 : 85)
6. Hukum Islam berlaku untuk semua lapisan umat.


Ada kisah wanita yang termasuk kaum berada yang mencuri yang tetap mendapat hukuman potong tangan. 

Hadis yang diriwayatkan oleh penyusun hadis termasyhur yaitu Muslim, adalah sebagai berikut:

“Bersumber dari Aisyah isteri Nabi Saw, sesungguhnya orang-orang Quraisy dibingungkan oleh masalah seorang wanita Makhzumiyah yang kedapatan mencuri, sekalipun ia mengingkarinya. Mereka memperbincangkan, siapakah yang berani menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah.

Dengan serentak mereka mengusulkan, ‘Tidak ada yang berani melakukan itu kecuali Usamah, orang yang dikasihi Rasulullah.’ Maka dibawalah wanita tersebut menghadap Baginda Rasul.

Mendengar permintaan pengecualian hukuman atas wanita itu, wajah Rasulullah berubah memerah. Beliau bersabda, ‘Jadi kamu ingin memintakan syafa’at terhadap salah satu hukum Allah?’ Usamah bin Zaid menjawab, “Maafkan aku wahai Rasulullah’.

Satu sore Rasulullah berdiri dan berpidato. Setelah memanjatkan puja puji kepada Allah sebagaimana mestinya, beliau kemudian bersabda, ‘Syahdan. Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, manakala di antara mereka ada orang mulia yang mencuri, mereka membiarkannya saja. Tetapi jika orang lemah yang mencuri, maka segera dihukum. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sesungguhnya aku apabila mendapati kenyataan Fatimah puteri Muhammad mencuri, maka akan aku potong tangannya’.Kemudian Rasulullah Saw tetap memerintahkan untuk memotong tangan wanita yang mencuri tersebut.

Yunus, ibnu Syihab, Urwah dan Aisyah berkata, ‘Setelah peristiwa itu wanita tadi lalu bertaubat dengan baik dan menikah. Satu hari dia datang menemuiku untuk minta tolong mengajukan hajat permintaannya kepada Rasulullah, dan aku penuhi permintaannya tersebut.’ “
7. Dalam Islam, orang yang khilaf atau lupa tidak dihukum.

Allah berfirman:

"...Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 5)

8. Islam membahas semua urusan / perkara baik duniawi maupun ukhrowi.

Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil pun juga di atur.

Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”. (HR. Muslim no. 262)
9. Islam saja agama yang sempurna

Allah berfirman:

"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. 5 : 3)
10. Islam menghendaki kemudahan dan sesuai dengan kemampuan.

Allah berfirman:

"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (QS. 2 : 185)
11. Islam untuk semua umat.

Allah berfirman:

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21 : 107)

Hadits shahih Muslim :

Dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari radiyallahu’anh, ia berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat.“

Wallahu' alam bishawab.

Sumber: http://www.facebook.com/?page=1&sk=updates&tid=437670951708
READ MORE - 11 Keistimewaan ISLAM

Proses Penciptaan Nabi Adam,Persenyawaan Atom dan Sinar Kosmik ?



Di dalam tubuh manusia, 86%-nya terdiri dari 4 unsur dominan, yaitu :
- Oksigen (65%)
- Karbon (18%)
- Hidrogen (10%)
- Nitrogen (3%)

Hal ini, nampaknya bersesuaian dengan berita yang terkandung di dalam ayat-ayat Al Qur'an, sebagaimana terdapat pada 6 (ayat) berikut :

1. QS. Ar Rahman (55) ayat 14:
"Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (shal-shal) seperti tembikar (fakhkhar = tanah yang dibakar)".

Yang dimaksudkan dengan kata "shal-shal" di ayat ini ialah: tanah kering atau setengah kering yakni "zat pembakar" atau oksigen (O), sedangkan kata "fakhkhar", ialah "zat arang" atau atom karbon (C).

2. QS. Al Hijr (15) ayat 28:
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah liat (shal-shal) dan lumpur hitam (hamaa-in) yang berbentuk (berupa)".

Di ayat ini kata "shal-shal" yang bermakna oksigen (O), sedangkan kata "hamaa-in" ialah "zat lemas" atau nitrogen (N).

3. QS. As Sajadah (32) ayat 7: 

"Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada tanah (thien)".

Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah atom hidr ogen (H).


4. QS. Ash Shaffaat (37) ayat 11: 

"Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (laazib)".
Yang dimaksud dengan kata "laazib" (tanah liat) di ayat ini merupakan hasil persenyawaan antara "zat besi" atau ferrum (Fe) dengan Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.

5. QS. Ali Imran (3) ayat 59: 
"… Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah (turab) kemudian Allah berfirman kepadanya 'Jadilah engkau', lalu berbentuk manusia".
Yang dimaksud dengan kata "turab"(tanah) di ayat ini ialah "unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".< br />

6. QS. Al Hijr (15) ayat 29: 
"Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)…".
Di ayat ini, menerangkan tentang proses terakhir kejadian manusia, yaitu melalui ditiupkannya ruh. Proses yang melibatkan "campur tangan" MAHA PENCIPTA ini, menjadi pembeda antara Kaum Beriman dengan Kaum Atheis. Pihak Atheis menolak, proses munculnya kehidupan yang datangnya dari ALLAH, sementara mereka sendiri kebingungan untuk menjawab, darimana datangnya asal kehidupan itu?

Pada ke-enam ayat Alquran ini A llah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).

Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke-lima tentang kata"turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan atom.

Jelasnya adalah Persenyawaan antara fakhkhar (atom karbon (C) = zat arang), shal-shal (atom oksigen (O)= zat pembakar),hamaa-in (atom nitrogen (N) = zat lemas) dan thien (atom hidrogen (H) = zat air), kemudian bersenyawa dengan "laazib" yang merupakan hasil persenyawaan besi (Ferrum/Fe), Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.

D alam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah "Turab" (zat-zat anorganis) dalam QS. Ali Imran (3) ayat 59. Dan salah satu di antara zat-zat anorganis yang penting ialah "Zat Kalium/Ca" yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dianggap terpenting karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.Dengan berlangsungnya aktivitas "proteinisasi" berlanjut kepada "proses penggantian" yang disebut "substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron kosmik yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga "sebab wujud"atau Causa Formatis.Adapun sinar kosmik merupakan sinar yang m empunyai kemampuan untuk mengubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar kosmik dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya.
WaLlahu a'lamu bishshawab
READ MORE - Proses Penciptaan Nabi Adam,Persenyawaan Atom dan Sinar Kosmik ?

Tata Cara Mandi Junub Yang Benar.



Mandi junub ialah mandi yang diwajibkan oleh agama Islam atas orang-orang mukalaf untuk pria maupun wanita untuk membersihkan diri dari hadats besar. Beberapa kewajiban dan juga tata cara melakukan Mandi Junub/ Wajib yang benar.

Tata Cara Mandi Junub Yang BenarDan menurut aturan Syari’at Islamiyah, mandi junub itu dinamakan mandi wajib dengan mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh. Mandi junub ini adalah termasuk dari perkara syarat sahnya shalat kita, sehingga bila kita tidak mengerjakannya dengan cara yang benar maka mandi junub kita itu tidak dianggap sah sehingga kita masih belum lepas dari hadats besar.

Beberapa keadaan yang diwajibkan untuk mandi junub :
1. Keluarnya Mani
Apakah karena syahwat atau karena sebab yang lainnya. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam dalam sabda beliau sebagai berikut :
(tulis haditsnya di Syarah Shahih Muslim An Nawawi juz 4 hal. 30 hadits ke 81)
Dari Abi Sa’id Al Khudri dari Nabi sallallahu alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda :“Hanyalah air itu (yakni mandi) adalah karena air pula (yakni karena keluar air mani”. HR. Muslim dalam Shahihnya.
Dalam menerangkan hadits ini Al Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi menyatakan : “Dan Ma’nanya ialah : Tidak wajib mandi dengan air, kecuali bila telah keluarnya air yang kental, yaitu mani”.
2. Berhubungan Seks
Baik keluar mani atau tidak keluar mani. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dalam sabdanya sebagai berikut :
(tulis haditsnya di Fathul Bari Ibni Hajar jilid 1 hal. 395 hadits ke 291)
Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi sallallahu alaihi waalihi wasallam, bahwa beliau bersabda : “Apabila seorang pria telah duduk diantara empat bagian tubuh permpuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya”. HR. Bukhari dalam Shahihnya.
3. Berhentinya Haid dan Nifas
4. Mati dalam Keadaan Muslim
Maka yang hidup wajib memandikannya.
Berikut tata cara mandi junub / wajib yang benar :
1. Mandi junub harus diniatkan ikhlas semata karena Allah Ta’ala dalam rangka menta’atiNya dan beribadah kepadaNya semata.
2. Dalam mandi junub, harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh tubuh sampaipun kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di manapun di seluruh tubuh kita. Karena itu siraman air itu harus pula dibantu dingan jari jemari tangan yang mengantarkan air itu ke bagian tubuh yang paling tersembunyi sekalipun.

3. Mandi junub dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, masing-masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan itu dengan air yang diambil dengan gayung. Dan bukannya dengan mencelupkan kedua telapak tangan itu ke bak air.
4. Setelah itu mengambil air dengan telapak tangan untuk mencuci kemaluan dengan telapak tangan kiri sehingga bersih.

5. Kemudian telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai atau ke tembok sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dibasuh dengan air.

6. Setelah itu berwudlu’ sebagaimana cara berwudlu’ untuk shalat.

7. Kemudian mengguyurkan air dari kepala ke seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.

8. Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki.

9. Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan dengan kain handuk atau kain apa saja untuk mengeringkan badan itu.

10. Disunnahkan untuk melaksanakan mandi junub itu dengan tertib seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa aalihi wasallam.
Dengan mengetahui dan mengamalkan Tata Cara Mandi Junub Yang Benar diatas, kegiatan menunaikan ibadah bisa dalam keadaan bersih dari hadats besar dan kecil, insya allah sah. Itulah cara mandi junub yang benar diajarkan oleh Nabi Muhammad saw
READ MORE - Tata Cara Mandi Junub Yang Benar.

Tips murah mengobati cacar air


Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.

Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.
Tips Cara Mengobati atau mengatasi penyakit Cacar Air. Berikut tips cara mengobati cacar air yang saya kumpulkan dari berbagai sumber:
  1. Cara Pertama Anda bisa mengambil air kelapa muda dan dicampur dengan madu lalu diminum..
  2. Kedua Menyiramkan air kelapa ke tubuh atau mandi dengan air kelapa muda, agar cacar yang belum keluar cepat keluar dan mengering.
  3. Memakan buah semangka, entah apa khasiatnya namun banyak orang tua bilang obat cacar yaitu mengkonsumsi semangka.
  4. Meminum minuman bersoda seperti cola, ini cara yang pernah saya coba Setelah minum ini badan terasa panas dan cacar yang belum keluar akan cepat timbul jadi prosesnya lebih cepat.
  5. Jangan lupa pakai salep untuk cacar jika cacar sudah agak mengering, gunanya untuk menghilangkan bekas cacar, soalnya kalo keburu luka cacar mengering bekas nya susah hilang.
Nah itulah sedikit tipsnya semoga bermanfaat.......
READ MORE - Tips murah mengobati cacar air

Beberapa Penyebab Wanita Gampang Tersinggung


 
Pernahkah anda mendapati seorang teman cewek yang mudah marah? Apa penyebab teman cewek anda mudah marah? Baca selengkapnya

Fluktuasi hormon sering dituding menjadi penyebab mengapa sebagian besar wanita lebih mudah mengeluh, menggerutu dan gampang tersinggung. Padahal sifat itu sebenarnya diturunkan secara genetik.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa para wanita secara genetik memang diprogram untuk bersikap mudah marah dan agresif. Hal itu antara lain karena wanita memiliki gen reseptor serotonin, yakni yang disebut gen 2C. Kabar baiknya, tidak semua wanita mewarisi gen tersebut.

Hormon serotonin memang dikaitkan dengan perasaan marah dan agresi, baik pada manusia atau hewan. Penelitian telah menunjukkan peningkatan aktivitas serotonin berkaitan dengan berkurangnya perilaku agresif.

Sikap mudah marah tersebut ternyata menjadi salah satu penanda beberapa kondisi gangguan kesehatan, salah satunya adalah hipertensi dan penyakit jantung.

Meski kerap mudah tersinggung, keras kepala, dan gampang marah, ternyata sifat-sifat tersebut dinilai sebagai bentuk kepercayaan diri dan kebanyakan dimiliki oleh orang yang berkepribadian kuat. Karena itu, orang dengan sifat keras kepala itu dianggap menarik bagi lawan jenis.

Tetapi apakah jika sudah mewarisi gen mudah marah hal itu tidak bisa diubah? Tentu saja. Karena faktor lingkungan memiliki kemampuan untuk mengendalikan, mempengaruhi, bahkan mengubah faktor genetik.

[http://health.kompas.com]
READ MORE - Beberapa Penyebab Wanita Gampang Tersinggung

Kenapa Habis Makan Terus Ngantuk?


Banyak orang yang jadi mengantuk dan ingin sekali tidur sehabis makan padahal sedang dalam kondisi kerja. Sebenarnya kondisi ini tidak normal, karena setelah makan seharusnya tubuh menghasilkan energi yang membuatnya segar. Tapi jika Anda selalu ngantuk sehabis makan, sebaiknya ketahui sebab-sebabnya.

Mengantuk adalah salah satu tanda yang diberikan oleh tubuh agar seseorang beristirahat. Tapi jika selalu mengantuk sehabis makan itu pertanda ada yang salah dalam makanannya, enzimnya atau kondisi kadar gula darahnya.

Seperti dikutip dari Helium dan Steadyhealth, Selasa (20/4/2010) ada tiga alasan yang menyebabkan seseorang mengantuk setelah makan, yaitu:

1. Kekurangan enzim
Enzim bisa diibaratkan sebagai pekerja dalam tubuh, seperti rumah yang tidak akan bisa dibangun tanpa adanya pekerja meskipun bahan-bahannya sudah lengkap. Enzim memecah makanan yang dikonsumsi menjadi unit-unit yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Selain itu enzim juga bisa berfungsi sebagai katalis untuk membuat sesuatu bisa terjadi.

Terdapat tiga jenis enzim yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan yaitu enzim pencernaan yang disekresikan oleh kelenjar ludah, perut, pankreas, sel-sel endokrin dan juga usus kecil. Kedua, enzim yang ditemukan pada seluruh makanan mentah yang dikonsumsi. Ketiga, enzim metabolik yang berfungsi sebagai katalis, memproduksi energi, membuang kotoran dan detoksifikasi racun.

Saat sedang makan, enzim tubuh bekerja sangat keras agar dapat mencerna semua makanan yang masuk. Karena terlalu keras bekerja, tubuh merasa lelah dan seharusnya saat lelah makanan yang dimakan bisa memberikan energi.

Tapi bagi orang yang kekurangan enzim, makanan yang dimakan tidak bisa jadi energi karena ada gangguan penyerapan zat gizi. Akibatnya saat enzim lelah, tidak ada asupan energi sehingga membuat seseorang menjadi mengantuk.

2. Penggabungan makanan yang tidak tepat
Kebanyakan dari masyarakat tidak mengetahui mengenai penggabungan makanan (food combining) yaitu cara menggabungkan makanan agar dapat digunakan oleh tubuh sebagai nutrisi.

Beberapa jenis makanan membutuhkan enzim tersendiri agar bisa dicerna seperti protein memerlukan protease, karbohidrat memerlukan amilase dan lemak memerlukan lipase. Ketika seseorang mengonsumsi protein dan karbohidrat secara bersamaan, maka bisa menimbulkan konflik enzim dalam pencernaan.

Usahakan untuk menggabungkan protein dengan sayuran non-pati (sayuran berwarna hijau, tapi bukan kentang atau wortel), menggabungkan karbohidrat dengan sayuran, biji-bijian, mengonsumsi buah saja atau mengonsumsi 60-80 persen makanan mentah atau dikukus. Penggabungan makanan ini bisa membuat seseorang merasa kurang mengantuk dan menambah lebih banyak energi.

3. Pengaruh salah satu neuron
Alasan seseorang mengantuk setelah makan adalah neuron orexin. Neuron ini berada di hipotalamus yang merupakan bagian dari otak yang mengatur banyak proses serta hampir semua hormon.

Ketika kadar gula darah meningkat, hal ini mengakibatkan kerja dari neuron orexin dihambat. Akibatnya seseorang akan merasa mengantuk karena kinerja neuron orexin yang bertanggung jawab untuk mengontrol seseorang agar tetap terjaga dihambat.
READ MORE - Kenapa Habis Makan Terus Ngantuk?

Berbagai macam bentuk cinta



Seperti disebutkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Ghazali membagi cinta dalam 4 macam, yaitu :

Pertama, 
cinta kepada orang lain karena motivasi terhadap diri orang tersebut. Ini mungkin terjadi. Seseorang akan merasa nikmat manakala memandang, mengenal, dan menyaksikan budi pekerti orang yang dicintainya. Rasa senang itu dikarenakan ia menilainya baik. Sesuatu yang indah terasa nikmat bagi siapa saja yang dapat menangkap keindahannya dan seluruh kenikmatan yang disukai. Kenikmatan itu sendiri bergantung penilaian baik, sementara penilaian baik bergantung pada perjumpaan dan kecocokan watak. Hal yang dianggap baik itu misalnya berupa sifat lahiriah seperti cantik dan tampan. Adapun sifat batiniah misalnya karena ia cerdas, suka bercanda, dan akhlaknya baik.

Dikatakannya pula, bahwa perkara tersangkutnya hati lebih aneh dan lebih misterius. Rasa cinta antara dua orang terkadang timbul bukan karena keindahan fisik atau keluhuran akhlak, melainkan karena perasaan batin tertentu yang menimbulkan rasa kasih dan kecocokan. Secara naluriah seseorang tertarik kepada yang serupa. Kecocokan batin merupakan misteri yang tersimpan rapid an memiliki sebab-sebab halus yang sulit dipahami. Rasulullah SAW bersabda, “Ruh-ruh adalah pasukan yang berkelompok. Yang saling mengenal akan berkumpul dan yang saling mengingkari akan berpisah.”

Sikap mengingkari itu dikarenakan tidak ada kecocokan. Jika dipaksakan maka pertemanan menjadi sebuah kepalsuan. Suatu saat keduanya akan berpisah karena sesuatu sebab. Sedangkan kemesraan dalam bertemanan itu karena adanya keselarasan. Adapun keselarasan yang terpuji ialah kesamaan dalam iman. Rasulullah SAW bersabda, “Ruh dua mukmin sungguh akan bertemu meskipun berjarak satu hari perjalanan, bahkan sekalipun mereka sama sekali belum pernah melihat satu sama lain di dunia ini.”

Kedua, 
mencintai seseorang karena mengharapkan sesuatu dari orang itu. Cintanya dijadikan sarana untuk kepentingan pribadi. Jika seseorang tidak memberikan keuntungan, ia tidak mencintainya. Cinta seperti ini bagaikan seseorang mencintai eas, perak, atau uang. Kecintaannya karena ia bisa dipakai sarana untuk menyenangkan hidup.

Menurut Imam Ghazali, “Jika cinta hanya demi manfaat duniawi, berarti tidak dilandasi cinta karena Allah. Walaupun cintanya itu bermanfaat bagi hidupnya, tetapi jika hanya ditujukan untuk kepentingan duniawi, seperti cinta murid kepada guru, ini pun bukan cinta karena Allah. Hal itu semata-mata murid mencintai guru demi mendapatkan ilmu. Jadi, sesungguhnya sangat murid tersebut mencintai ilmunya. Jika ilmu itu tidak dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah melainkan mendapatkan jabatan, kekayaan dan penghormatan manusia.

Ketiga, 
mencintai seseorang karena sesuatu di luar objek cinta yang tidak sebatas dunia melainkan terkait dengan akhirat. Misalnya murid mencintai gurunya karena ingin mendapatkan ilmu sehingga ia memiliki akhlak luhur demi tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat. Atau misalnya, seorang lelaki menikahi perempuan shalihah dengan maksud menjaga diri mereka dari godaan syetan dan memelihara agama, atau guna mendapatkan keturunan yang baik, sehingga ia mencintai pasangannya.

Keempat, 

mencintai demi dan karena Allah semata. Cinta inilah yang memiliki kedudukan paling tinggi. Sebagai gambara, seorang pemuda mencintai gadis, maka ia tidak hanya mencintai gadis itu. Ia juga mencintai orang yang mencintai gadis itu, orang yang dicintai gadis itu, orang yang membantu, orang yang memuji, dan teman-teman si gadis. Ia mencintai apa yang dimiliki gadis itu.
Begitu pula jika seseorang yang beriman mencintai Allah dengan kuat dan segenap hatinya, maka rasa itu akan melebar kepada segala sesuatu selain Dia karena segala sesuatu itu merupakan ciptaan Nya dan bukti kebenaran Nya. Cinta kepada Allah dapat terwujud disebabkan harapan yang kuat terhadap janji-janji Nya di akhirat.
READ MORE - Berbagai macam bentuk cinta

Mencoba Mencari Rumus Tuhan


Membahas Tuhan dalam sains sudah merupakan pembahasan dan perdebatan panjang yang hingga kini tidak pernah ada titik temunya. Pihak yang berseteru adalah ilmuwan dan para ahli agama (teologi). Belakangan seorang pakar fisikawan Stephen Hawking mengeluarkan buku berjudul "Grand Design". Buku tersebut spontan memancing keributan terutama di sisi para ahli agama. Hal ini disebabkan karena penjelasan dari buku tersebut yang menjelaskan bahwa alam semesta ini tercipta hampir tanpa membutuhkan keterlibatan Tuhan. Sains membuktikan hal yang demikian sementara para ahli agama dan teologi tetap pada keyakinannya bahwa semesta dan kehidupan ini jelas ciptaan Tuhan, akan tetapi mereka tidak bisa membuktikan secara bukti-bukti seperti yang dibutuhkan oleh para ilmuwan. Sampai kapan ini akan tetap berada pada jurang yang berseberangan? Mungkinkah perseteruan ini terjawab pada satu titik temu yang memuaskan kedua belah pihak?


Saya tidak akan mengajak pembaca ikut-ikutan untuk mengambil posisi pihak kiri atau kanan. Yang akan saya coba paparkan dalam tulisan disini lebih kepada cerita-cerita dan fakta yang menjelaskan perjalanan manusia dalam proses pencaharian maha pertanyaannya. Saya janji bahwa ini bukan tulisan tentang agama dan bukan artikel sains.



Sains = Fakta = Bukti
Dalam sains, fakta merupakan hal penting . Dalam perjalanannya mencari fakta dan bukti tentu melalui proses panjang lewat berbagai hipotesa, teori, eksperimen, dan rumus-rumus. Ketika sebuah fenomena alam berhasil di rumuskan maka sejak itulah sains menjadikan rumus sebagai sebuah kebenaran nyata. Untuk yang belum berhasil dirumuskan, maka fenomena tersebut masih dalam proses pencaharian, sampai kapan? Mungkin sampai kiamat


Budaya fakta, data, dan bukti ini merupakan warisan dari bangsa barat, yaitu Yunani. Dimana budaya mereka sangat kental dengan budaya filsafat dan teori. Mereka punya banyak ahli pikir (pemikir) yang sejak dahulu terlahir sebagai para ahli teori-teori yang terjadi di kehidupan manusia. Teori-teori itu dilontarkan untuk diuji hingga sekian puluh tahun baru bisa dibuktikan lewat rumus-rumus. Satu teori yang sahih saat itu jelas bisa terbantahkan oleh teori baru yang akan muncul sekian lama sejak teori awal dicetuskan. Ini hal yang lumrah dalam sains. Satu teori membantah teori lainnya demi melengkapi "soal" yang lebih besar, yaitu pertanyaan-pertanyaan fenomena alam.

Butuh Bukti


Piramid di Mesir, sebuah artefak kuno yang masih bisa dilihat saat ini saja, belum berhasil dijawab oleh para arkeolog dan sains bagaimana cara membuatnya. Teori dan hipotesa tentu banyak mencoba menjelaskan itu akan tetapi tetap masih menjadi sebuah teori atau dugaan karena manusia butuh fakta yang lebih otentik yang bisa menjelaskan cara membuat Piramid. Dari teori-teori yang mencoba menjelaskan proses pembuatan Piramid, banyak yang melihatnya dari kacamata manusia saat ini, yaitu dengan ukuran badan saat ini dan alat kerja saat ini. Bahwa untuk memindahkan batu-batu besar itu akan selalu membutuhkan alat pemindah. Yang paling masuk akal adalah berbentuk roda agar baru mudah ditarik. Lalu musti ditarik oleh apa? Oleh manusia.. berapa banyak manusia? Dan seterusnya.


Mari kita mencoba berandai-andai, bayangkan jika ternyata Piramid itu dibuat oleh manusia yang besarnya setinggi Piramid? Tentu teori menggelindingkan bongkahan batu besar tadi dengan konsep roda menjadi tidak valid. Sayangnya andai-andai tadi menjadi tidak valid karena sangat tidak bisa diterima oleh sains. Kecuali para arkeolog menemukan fosil atau tulang belulang manusia zaman Piramid yang tingginya sebesar Piramid. Maka sejak itu musnahlah teori memindahkan bongkahan batu dengan roda.Dalam prosesnya manusia sering membatasi cara pandang dalam mencari sebuah jawaban dari kehidupan. Ini semua akibat cara pandang barat tadi. Sementara bagi orang Timur, bukti dan fakta seringkali bukan menjadi hal penting dalam menjawab fenomena alam dan kehidupan. Kita ambil contoh kebiasaan bangsa China dalam menjelaskan Feng Shui. Feng Shui sudah ada dan dipakai dalam kehidupan bangsa China sudah lama sekali. Ilmunya terjaga secara turun temurun tanpa banyak pertanyaan-pertanyaan dari generasi-generasi baru bangsa China. Yang mereka lakukan hanyalah menerapkan ajaran FengShui tadi buat kehidupan mereka tanpa butuh rasional dari konsep FengShui, jika tidak maka berakibat kehidupan mereka akan susah.


Contoh lain adalah yang terjadi di kultur Indonesia, santet atau ilmu susuk misalnya. Santet dan ilmu susuk sudah ada di Indonesia sejak lama dan masih terjadi hingga saat ini. Keberadaan santet dan ilmu susuk pun gagal dibuktikan secara sains. Beberapa teori dicoba untuk menjelaskan kedua fenomena ajaib ini namun tetap belum bisa menjawab secara sahih rumus dari santet dan ilmu susuk.

Secara sains adalah hal yang tidak mungkin memasukan benda logam (emas misalnya) ke dalam tubuh manusia tanpa melakukan pembedahan. Namun bagi santet dan ilmu susuk hal tersebut terjadi. Yang lebih hebatnya, untuk susuk perpindahan benda logam ke dalam tubuh dilakukan secara jarak dekat sementara untuk santet bisa dilakukan dalam jarak jauh. Apakah para pengguna santet dan susuk tadi butuh rasional sains untuk meyakinkan bahwa santet atau susuk mereka berhasil? Tidak!



Sebab - Akibat
Dari kedua contoh tadi, jelas sudah bisa membuktikan bahwa ada perbedaan yang besar antara cara memandang ilmu dari dunia Barat dan Timur. Bangsa Barat nampaknya membutuhkan alasan atau SEBAB dari sebuah fenomena, sementara bangsa Timur lebih membutuhkan AKIBAT untuk meyakini hadirnya sebuah fenomena. Bagi orang Timur apapun sebabnya, bagaimanapun caranya, mereka lebih butuh AKIBAT atau HASIL. Jika hasilnya ada, maka ia yakini itu sebagai kebenaran.


Kembali ke topik tulisan ini, bagaimana kita musti menyikapi kontroversi sains dengan Tuhan? Bagi saya, sebagai orang Timur saya lebih percaya kepada AKIBAT tadi. Alam semesta (universe) dan kehidupannya ini ada dan bekerja sekian milyar tahun. Berjalan dalam bentuk pola yang beraturan dan acak sehingga menjadi kombinasi dan konfigurasi yang maha teratur. Semua ini adalah NYATA dan hadir sebagai sebuah AKIBAT dari yang maha awal. Sampai situ, saya sudah berada dalam sebuah keyakinan adanya Sang Maha Awal. Pertanyaan SEBAB dari sang maha awal ini, saya yakin akan terjawab, kapan? Kita tunggu saja.. Toh kita sadar bahwa otak dan kepandaian manusia itu sangat terbatas dan kecil sekali jika dibanding besaran dan luasnya universe ini. Terlalu kecil, terlalu sempit, dan terlalu sedikit untuk mencari jawaban yang MAHA BESAR dan MAHA LUAS ini hanya dalam waktu dekat.


Bagi saya, saya tidak mau menghabiskan waktu hidup hanya berkutat untuk mencari jawaban atas pertanyaan dari asal-mula atau SEBAB dari adanya kehidupan. Saya lebih memilih untuk menjalani, menikmati, dan mensyukuri kehidupan atas AKIBAT dari seluruh fenomena alam yang super terstruktur ini. Bumi, hanyalah bagian kecil dari alam semesta ini, usiapun sudah milyar tahun, sementara siapa pun manusia yang paling hebat di muka bumi ini, mungkin usianya hanya 100 tahun, OK lah 200 tahun. Tetap tidak berarti banyak jika dibandingkan dengan besaran bumi, apalagi alam semesta ini.


Oh iya, sesuai janji saya.. saya tidak melibatkan iman, agama, dan Tuhan dalam tulisan ini. Saya tidak mau terjebak sebagai topik agama. Begitu pun saya tidak mau membahas tulisan ini sebagai artikel sains.
Motulz
READ MORE - Mencoba Mencari Rumus Tuhan